Kompleks Perumahan Dpr Ri Kalibata

TEMPO.CO, Jakarta - Dua Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR sedang duduk di pintu masuk area Blok B, Kompleks Rumah Dinas DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu sore 5 Oktober 2024. Kedua pria tersebut bertugas memberikan izin warga yang hendak masuk ke perumahan anggota DPR itu.

Pantauan Tempo sekitar pukul 16.00 - 16.30 WIB, rata-rata pengunjung mengenakan jaket Ojek Online (Ojol). Mereka diizinkan masuk sambil membawa sebuah barang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski begitu, ada juga beberapa warga sekitar yang diizinkan masuk. Mereka diizinkan karena hendak menunaikan ibadah salat di Masjid Al-Amin Kompleks DPR Kalibata. Masjid itu letaknya tepat di depan pintu masuk area Blok B, Kompleks Rumah Dinas tersebut.

Tempo mengamati suasana Perumahan Kompleks itu pasca-kebijakan anggota DPR RI periode 2024-2029 tidak akan mendapat rumah dinas lagi. Sebagai gantinya, anggota DPR akan mendapatkan uang tunjangan perumahan.

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar sebelumnya mengatakan, kondisi rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan sudah parah. Rumah itu juga butuh perawatan yang harganya tak ekonomis. Alasan itu yang membuat DPR memutuskan tidak lagi memberikan rumah dinas kepada anggota DPR periode 2024-2029.

Adapun kompleks rumah dinas di Kalibata merupakan salah satu lokasi rumah dinas DPR. Lokasi rumah dinas lain berada di daerah Ulujami, Jakarta Selatan.

Suasana komplek rumah dinas DPR di Kalibata tampak sepi sore itu. Tampak beberapa penghuni menggunakan motor atau mobil untuk keluar dari komplek perumahan.

Keramaian justru tampak dengan kehadiran 5 sampai 7 petugas kebersihan yang sedang membersihkan bahu jalan sekitar komplek. Petugas Pamdal DPR sesekali tampak juga melakukan patroli dengan menggunakan kendaraan bermotor. Suasana Kompleks Rumah Dinas DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu 5 Oktober 2024. TEMPO/Hendrik Yaputra

Kawasan ini juga tampak asri. Terdapat banyak pohon yang berada di trotoar jalan. Pekarangan sejumlah rumah juga tampak ada pohon dan semak. Tampak pula sejumlah motor dan mobil yang di parkir di teras rumah tersebut.

Rumah dinas anggota DPR di Kalibata ini dibagi menjadi 3 sampai 4 blok dengan perkiraan lebih dari 100 rumah. Tiap rumah memiliki luas sekitar 250 meter persegi. Semua rumah ini memiliki lantai dua tapi memiliki model muka yang berbeda-beda. Kesamaanya, dinding rumah dinas ini memiliki warna dasar cream.

Sejumlah muka rumah yang Tempo lihat di Blok B, C, dan D memiliki kondisi yang berbeda beda. Ada rumah yang kondisi cat cream-nya masih cerah tanpa ada noda. Ada pula rumah yang warna catnya sudah mulai kusam dan ada beberapa noda berwarna hitam. Ada pula beberapa cat yang tampak mengelupas. Namun, secara keseluruhan, noda itu tidak menyebabkan rumah terkesan kumuh. Tiap rumah juga memiliki genting berwarna merah. Dari luar, genting itu tampak masih kokoh.

Tempo mencoba meminta izin kepada 3 penghuni untuk melihat kondisi di dalam masing-masing rumahnya. Namun, ketiga penghuni yang ditemui Tempo menolak. Alasannya tak memiliki wewenang. "Saya hanya staf DPR. Saya tidak punya hak coba izin pengelola," kata salah satu staf DPR itu.

Salah satu petugas kebersihan di komplek rumah dinas DPR, Heri, mengatakan, rumah-rumah dinas itu selama ini ditempati oleh anggota DPR dan keluarganya. Beberapa rumah juga dijadikan tempat berkumpul para staf anggota DPR.

Selanjutny: Petugas kebersihan bekerja dari pagi hingga sore..

Pria yang sudah menjadi petugas kebersihan sejak 2012 di komplek ini mengatakan, suasana komplek rumah dinas DPR sudah mulai sepi pasca-kebijakan DPR Periode selanjutnya tak mendapatkan rumah dinas.

"Dahulu meski sudah ganti periode tetap ramai karena ada anggota baru. Tapi sekarang sudah mulai sepi," kata Heri ditemui di sekitar Masjid Al-Amin Kompleks DPR Kalibata, Sabtu 5 Oktober 2024.

Heri mengatakan, selama ini, belasan petugas kebersihan yang berperan merawat kebersihan dan keasrian di kawasan kompleks rumah dinas DPR. Mereka bekerja sejak pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB untuk menjaga kebersihan kompleks. "Kami juga terus melakukan perawatan rumah setiap bulan sekali," kata Heri.

Heri mengaku tidak mengetahui kondisi di dalam tiap rumah dinas anggota DPR itu. Namun, ia mengatakan, rumah-rumah di kawasan Kalibata masih layak huni. Menurut Heri, tak ada juga rumah yang sampai rusak parah. Sebab, ada petugas yang memiliki tanggung jawab untuk merawat rumah. Petugas itu juga bertugas memperbaiki kondisi rumah bila terjadi kerusakan seperti genteng bocor. "Biasa dirawat anggota DPR tak perlu bayar kalau ada kerusakan," kata Heri.

Dua petugas kebersihan yang tak ingin disebut namanya mengatakan serupa. Menurut keduanya, ada petugas bagian renovasi yang siap memperbaiki rumah bila terjadi kerusakan. Semua renovasi juga tak perlu dibayar. "Jadi tak sampai ada rusak parah," kata Sumber ini ditemui di sekitar kompleks rumah dinas DPR.

Tempo mencoba menemui pengelola rumah dinas di kantornya. Namun, pengelola tersebut tak mau berkomentar. "Saya diminta kalau ada wartawan langsung tanya sekjen," kata pengelola yang tak mau menyebut namanya ini.

Tempo mencoba menghubungi Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar. Namun, Indra belum membalas. Indra sebelumnya mengatakan, rusak parah menjadi alasan anggota DPR membuat kebijakan ini.

"Adapun berkaitan dengan pengembalian tersebut yang pada intinya adalah bahwa rumah dinas tersebut memang sudah tidak ekonomis sebagai sebuah hunian. Di samping apa, sebagian besar itu kondisinya cukup parah," kata Indra saat jumpa pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 4 Oktober 2024.

Indra mengatakan tak jarang anggota Dewan mengurus rumah itu dengan anggaran pribadi untuk perbaikan. Ia menyebut, jika rumah jabatan anggota dipertahankan, anggaran yang dikeluarkan lebih banyak.

"Juga ada anggota Dewan yang memang dengan anggarannya sendiri juga memelihara sehingga ada juga yang kondisinya masih cukup baik," kata Indra.

"Tetapi secara ekonomis memang rumah dinas tersebut kalau itu dipertahankan memang banyak sekali biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan untuk sebuah rumah yang layak dihuni karena mengingat usianya," tambahnya.

Nandito Putra berkontribusi dalam tulisan ini.Pilihan Editor: Besaran Tunjangan Perumahan Anggota DPR Masih Dikaji

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama

sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

Glosbe dictionary is a place where all languages meet. Here you'll find the translations, sample sentences, pronunciation, images and much more.

Marian is an efficient, free Neural Machine Translation framework written in pure C++ with minimal dependencies.

No Language Left Behind (NLLB) is a first-of-its-kind, AI breakthrough project that open-sources models capable of delivering evaluated, high-quality translations directly between 200 languages.

Combinations with other parts of speech

Usage with adjectives

Results: 29, Time: 0.0262

Kebanyakan kompleks perumahan yang dibangun dalam 25 tahun terakhir tidak memiliki areal parkir karena sedikit sekali orang yang punya mobil pada waktu itu.

Many residential compounds built within the last 25 years do not have parking because so few people owned automobiles when the housing was constructed.

Kebanyakan kompleks perumahan yang dibangun dalam 25 tahun terakhir tidak memiliki areal parkir karena sedikit sekali orang yang punya mobil pada waktu itu.

Many residential compounds built within the last 25 years do not have parking because so few people owned automobiles when the housing was constructed.

Apa bedanya komplek dan perumahan? Bagi Anda yang berencana mencari hunian dalam waktu dekat, ada baiknya untuk mengenali lebih lanjut jenis-jenisnya. Misalnya, apakah Anda lebih tertarik untuk tinggal di rumah biasa atau di apartemen. Jika Anda menyukai rumah biasa yang menyatu dengan tanah, maka hunian seperti ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis. 2 diantaranya yang sering dianggap sama namun sebenarnya sedikit berbeda adalah hunian komplek dan perumahan.

Keduanya sama-sama merupakan kelompok rumah yang berdiri di atas tanah. Selain itu, baik komplek maupun perumahan biasanya dibangun oleh pengembang dengan sasaran konsumen tertentu. Nah, sebelum Anda memutuskan jenis rumah yang manakah yang akan dipilih, sebaiknya Anda mempelajari terlebih dahulu perbedaan antara komplek dan perumahan berikut ini.

Walaupun terdapat beberapa pengecualian, namun Kompleks rumah biasanya terletak di daerah-daerah atau pinggiran perkotaan. Bahkan, ada pula Kompleks rumah yang terletak di tengah perkampungan.

Sementara itu, perumahan memang biasanya menyasar wilayah perkotaan, misalnya perumahan di Tangerang. Kalaupun ada perumahan yang terletak di pinggiran kota atau suburban, biasanya tidak terlalu pelosok. Hal ini karena pihak pengembang biasanya memang ingin menerapkan image strategis pada perumahan yang mereka kembangkan.

Rumah-rumah yang berada dalam kelompok kompleks memiliki konsep atau desain yang beragam. Pihak pengembang atau pemilik kompleks biasanya memberikan kebebasan pada para konsumen untuk mengubah beberapa detail bangunan. Bahkan, beberapa pengembang mengizinkan konsumen untuk berpartisipasi dalam pembuatan konsepnya.

Apa bedanya kompleks dan perumahan? Pada perumahan, desainnya cenderung seragam. Pengembang juga seringkali melarang konsumen untuk mengubah bangunan secara signifikan khususnya pada bagian struktur bangunan beserta fasadnya.

Baik kompleks maupun perumahan memiliki jumlah rumah yang cukup banyak. Nah, untuk perumahan, rumah-rumah tersebut biasanya dibagi menjadi beberapa cluster dengan tipe-tipe yang berbeda. Sementara itu, kompleks tidak dibagi lagi menjadi cluster-cluster. Baik rumah yang berukuran besar ataupun yang berukuran kecil bisa berada di satu deretan karena tidak adanya sistem cluster tersebut.

Kompleks dan perumahan biasanya memiliki fasilitas yang disediakan oleh pengembang. Akan tetapi, fasilitas di kompleks seringkali tidak selengkap di perumahan. Bahkan ada kompleks yang tidak memiliki fasilitas umum sama sekali. Jikalau ada, maka fasilitasnya hanya seputar taman bermain anak atau lapangan sederhana.

Sementara itu, perumahan cenderung memiliki fasilitas yang lebih lengkap seperti fasilitas olahraga, taman bermain, tempat peribadatan, minimarket, dan sebagainya. Bahkan di daerah perumahan elite, Anda mungkin akan menjumpai kolam renang, gym, bahkan pusat perbelanjaan.

Demikianlah penjelasan tentang apa bedanya kompleks dan perumahan. Nah, yang manakah yang sesuai dengan keinginan Anda?

Apa bedanya komplek dan perumahan? Bagi Anda yang berencana mencari hunian dalam waktu dekat, ada baiknya untuk mengenali lebih lanjut jenis-jenisnya. Misalnya, apakah Anda lebih tertarik untuk tinggal di rumah biasa atau di apartemen. Jika Anda menyukai rumah biasa yang menyatu dengan tanah, maka hunian seperti ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis. 2 diantaranya yang sering dianggap sama namun sebenarnya sedikit berbeda adalah hunian komplek dan perumahan.

Keduanya sama-sama merupakan kelompok rumah yang berdiri di atas tanah. Selain itu, baik komplek maupun perumahan biasanya dibangun oleh pengembang dengan sasaran konsumen tertentu. Nah, sebelum Anda memutuskan jenis rumah yang manakah yang akan dipilih, sebaiknya Anda mempelajari terlebih dahulu perbedaan antara komplek dan perumahan berikut ini.

Walaupun terdapat beberapa pengecualian, namun Kompleks rumah biasanya terletak di daerah-daerah atau pinggiran perkotaan. Bahkan, ada pula Kompleks rumah yang terletak di tengah perkampungan.

Sementara itu, perumahan memang biasanya menyasar wilayah perkotaan, misalnya perumahan di Tangerang. Kalaupun ada perumahan yang terletak di pinggiran kota atau suburban, biasanya tidak terlalu pelosok. Hal ini karena pihak pengembang biasanya memang ingin menerapkan image strategis pada perumahan yang mereka kembangkan.

Rumah-rumah yang berada dalam kelompok kompleks memiliki konsep atau desain yang beragam. Pihak pengembang atau pemilik kompleks biasanya memberikan kebebasan pada para konsumen untuk mengubah beberapa detail bangunan. Bahkan, beberapa pengembang mengizinkan konsumen untuk berpartisipasi dalam pembuatan konsepnya.

Apa bedanya kompleks dan perumahan? Pada perumahan, desainnya cenderung seragam. Pengembang juga seringkali melarang konsumen untuk mengubah bangunan secara signifikan khususnya pada bagian struktur bangunan beserta fasadnya.

Baik kompleks maupun perumahan memiliki jumlah rumah yang cukup banyak. Nah, untuk perumahan, rumah-rumah tersebut biasanya dibagi menjadi beberapa cluster dengan tipe-tipe yang berbeda. Sementara itu, kompleks tidak dibagi lagi menjadi cluster-cluster. Baik rumah yang berukuran besar ataupun yang berukuran kecil bisa berada di satu deretan karena tidak adanya sistem cluster tersebut.

Kompleks dan perumahan biasanya memiliki fasilitas yang disediakan oleh pengembang. Akan tetapi, fasilitas di kompleks seringkali tidak selengkap di perumahan. Bahkan ada kompleks yang tidak memiliki fasilitas umum sama sekali. Jikalau ada, maka fasilitasnya hanya seputar taman bermain anak atau lapangan sederhana.

Sementara itu, perumahan cenderung memiliki fasilitas yang lebih lengkap seperti fasilitas olahraga, taman bermain, tempat peribadatan, minimarket, dan sebagainya. Bahkan di daerah perumahan elite, Anda mungkin akan menjumpai kolam renang, gym, bahkan pusat perbelanjaan.

Demikianlah penjelasan tentang apa bedanya kompleks dan perumahan. Nah, yang manakah yang sesuai dengan keinginan Anda?